Berita

In House Training (IHT) 2025: Integrasi Kurikulum Cinta dan Pembelajaran Mendalam untuk Pendidikan yang Humanis dan Bermakna

Pada hari Rabu (11 Juni 2025), para guru dari MTs Negeri 5 bersama dengan MTs Negeri 3, MTs Negeri 4 dan MTs Negeri 6 Demak menyelenggarakan In House Training (IHT) 2025 dengan tema “Implementasi Kurikulum Cinta dan Pembelajaran Mendalam melalui Deep Learning”. Acara ini dilaksanakan di Ballroom Hotel Amantis Demak, dan kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman guru dalam menciptakan pembelajaran yang humanis, bermakna, dan relevan dengan tantangan global.

Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an sebagai pembuka yang penuh keberkahan, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Madrasah untuk menumbuhkan semangat kebangsaan dan kecintaan terhadap lembaga pendidikan.

Drs. H. Zaenuri, M.Pd., selaku Ketua Panitia, menekankan pentingnya pelatihan ini dalam mempersiapkan guru menghadapi tantangan pendidikan abad 21. Beliau menyoroti perlunya pendekatan Deep Learning yang tidak hanya berfokus pada pengetahuan, tetapi juga penguatan karakter. Acara kemudian dibuka secara resmi oleh H. Ahmad Faridi, S.H.I., yang menyampaikan visi Indonesia Emas 2045 dan peran madrasah dalam membentuk generasi yang humanis, toleran, dan kompeten.

Kemudian, materi pertama tentang “Kurikulum Cinta” dipaparkan oleh Juair, S.Ag, MM, M.Si. sesi ini mengupas Kurikulum Cinta sebagai fondasi pendidikan yang menekankan nilai-nilai Cinta kepada Allah, Cinta kepada sesama, Cinta kepada lingkungan serta Cinta kepada bangsa. Melalui kurikulum ini, Guru diajak mengintegrasikan nilai-nilai ini melalui: Pembelajaran agama seperti Qur’an Hadis, Akidah Akhlak. Selain itu guru diajak untuk melaksanakan Proyek sosial dan kolaboratif, serta memberikan Keteladanan sikap toleran dan inklusif.

Puncak acara adalah pemaparan materi “Pembelajaran Mendalam melalui Deep Learning” oleh DR. Ameliasari T. Kesuma, SE., M.Pd., yang memandu peserta memahami Deep Learning, sebuah pendekatan yang mengajak siswa untuk Berkesadaran, yaitu Memahami tujuan belajar (learning progression). Bermakna atau Menerapkan pengetahuan dalam kehidupan nyata (misal: menghitung diskon dalam matematika). Menggembirakan atau Menciptakan suasana belajar kolaboratif dan menyenangkan. Selain itu, Guru juga diajak merancang RPP berbasis proyek, seperti: Kampanye toleransi, Proyek pelestarian lingkungan, serta Asesmen autentik melalui portofolio dan penilaian berbasis kinerja

Setelah seharian penuh dengan ilmu baru, acara ditutup dengan doa bersama sebagai ungkapan syukur atas kelancaran kegiatan. Diharapkan, pelatihan ini tidak hanya berhenti di ruangan, tetapi benar-benar bisa diterapkan demi terwujudnya pembelajaran yang lebih dinamis, humanis, bermakna, dan relevan dengan tantangan global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds